Minggu, 13 Desember 2015

Pengertian Membaca

Pengertian Membaca

Nurhadi (1987:13-14) mengatakan bahwa membaca adalah proses pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Soedarso (1996:4) mengatakan bahwa membaca adalah tidak hanya sekedar membunyikan lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis. Membaca adalah aktivitas yang kompleks yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berbeda-beda.

Syafi'i (1999:7) mengatakan bahwa membaca yaitu suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis,beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Finochiaro dan Bonomo (1973:119) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis. Lado (1976:132) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

Gorys Keraf (1996:24) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah suatu proses yang kompleks meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses pemberian makna simbol-simbol visual. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996:8) mengatakan bahwa pengertian membaca yaitu merupakan rangkaian yang respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan tersebut dilakukan secara bersam-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

Kolker (1983:3) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pemikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak. Sedangkan, Tampubalon (1987:6) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah bahasa tulisan yang mengandung ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran), terutama yang bekerja. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa membaca adalah cara untuk membina daya nalar.

Smith (Ginting 2005) mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman sari teks yang tertulis. Juel (Sandjaja 2005) mengatakan bahwa membaca yaitu proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Hodgson (1960:43-44) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.

Farris (1993:304) mengatakan bahwa membaca adalah pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau  pengalaman yang telah dimiliki sebelumya dengan apa yang terdapat dalam bacaan.

Dari beberapa pengertian membaca menurut para ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa membaca adalah kegiatan dimana pembaca memahami tulisan yang merupakan simbol-simbol tertulis secara terstruktur, bertahap, untuk mengetahui makna tulisan yang ditulis penulis yang biasanya berupa ide atau gagasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar