Pengertian Membaca
Nurhadi
(1987:13-14) mengatakan bahwa membaca adalah proses pengucapan lisan
untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Soedarso (1996:4)
mengatakan bahwa membaca adalah tidak hanya sekedar membunyikan
lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis. Membaca adalah
aktivitas yang kompleks yang mengarahkan sejumlah besar tindakan
yang berbeda-beda.
Syafi'i (1999:7) mengatakan bahwa membaca yaitu suatu proses yang
bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis,beberapa psikologis
yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi. Finochiaro
dan Bonomo (1973:119) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah
memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam
bahasa tertulis. Lado (1976:132) mengatakan bahwa pengertian membaca
adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.
Gorys
Keraf (1996:24) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah suatu
proses yang kompleks meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan
mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses pemberian makna
simbol-simbol visual. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996:8)
mengatakan bahwa pengertian membaca yaitu merupakan rangkaian yang
respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif,
sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi,
pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan
konstruktif. Menurutnya, aktivitas membaca dapat terjadi jika
beberapa sub keterampilan tersebut dilakukan secara bersam-sama
dalam suatu keseluruhan yang terpadu.
Kolker
(1983:3) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah suatu proses
komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis.
Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif,
dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku
kognitif mengacu pada pemikiran, dan perilaku bahasa mengacu
pada bahasa anak. Sedangkan, Tampubalon (1987:6) mengatakan
bahwa pengertian membaca adalah bahasa tulisan yang mengandung
ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan
dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran), terutama
yang bekerja. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa membaca
adalah cara untuk membina daya nalar.
Smith
(Ginting 2005) mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses
membangun pemahaman sari teks yang tertulis. Juel (Sandjaja 2005)
mengatakan bahwa membaca yaitu proses untuk mengenal kata dan
memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Sehingga
hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat
intisari dari bacaan.
Hodgson
(1960:43-44) mengatakan bahwa pengertian membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat
dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca
itu tidak terlaksana dengan baik.
Farris (1993:304) mengatakan bahwa membaca adalah pemrosesan
kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang
dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh
bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang
telah dimiliki sebelumya dengan apa yang terdapat dalam bacaan.
Dari beberapa pengertian membaca menurut para ahli di atas dapat
disimpulkan, bahwa membaca adalah kegiatan dimana pembaca memahami
tulisan yang merupakan simbol-simbol tertulis secara terstruktur,
bertahap, untuk mengetahui makna tulisan yang ditulis penulis yang
biasanya berupa ide atau gagasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar