Proses Membaca

Membaca merupakan proses sensori, psikologi, perseptual, penyimpanan informasi, dan perkembangan keterampilan yang akan dijabarkan di bawah ini
1. Membaca sebagai proses sensori yaitu pembaca menerima rangsangan yang berupa simbol – simbol tulisan, pembaca membedakan secara visual diantara simbol – simbol grafik (huruf atau kata). Membaca sebagai proses sensoris mengandung pengertian bahwa kegiatan membaca itu dimulai dengan melihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan mata. Setelah dilakukan pemaknaan atau pengucapan terhadapnya. Pernyataan “membaca sebagai proses sensoris” tidak berarti bahwa membaca merupakan proses sensoris semata-mata. Banyak hal yang terlibat dalam proses membaca dan ketidakmampuan membaca bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang bisa bekerja sendiri-sendiri atau secara serempak.
2. Membaca sebagai proses psikologi yaitu membaca yang melibatkan unsur psikis ataumental dalam memahami sesuatu informasi. Unsur psikologi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal pembaca. Faktor internal pembaca meliputi intelegensi, usia mental, sikap, kemampuan persepsi, dan tingkat kemampuan membaca. Faktor eksternal pembaca meliputi jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, bahasa, ras, kepribadian, sikap, dan pertumbuhan fisik. Ada faktor lain yang mempengaruhi kemampuan membaca yang masih ada kaitannya dengan faktor status sosial ekonomi, yaitu latar belakang pengalaman, tingkat motivasi, dan bahasa.
3. Membaca sebagai proses perseptual yaitu pembaca tidak memperoleh makna dari lambang – lambang tertulis, namun pembaca membawa makna atau memberi makna pada lambang – lambang tersebut berdasarkan kesepakatan pengalaman yang dimilikinya. Membaca sebagai proses perkembangan mengandung arti bahwa membaca itu pada dasarnya merupakan suatu proses perkembangan yang terjadi sepanjang hayat seseorang. Kita tidak tahu kapan perkembangan mulai dan berakhir. Sedangkan proses membaca sebagai perkembangan keterampilan mengandung arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan, merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi, serta merupakan interpretasi mengenai informasi.
Membaca sebagai proses penyimpanan informasi yaitu pembaca menyimpan informasi yang telah diterima dan pada suatu saat dibutuhkan untuk dikeluarkan atau diretrif. retrival adalah proses atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali apa-apa yang tersimpan dalam memori. Wujudnya berupa informasi, simbol, pemahaman, dan perilaku tertentu sebagai respons atas stimulius yang sedang dihadapi. Pada kegiatan meretrif, seseorang akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memori yang ia miliki. Misalnya, ketika seseorang menjawab pertanyaan, diskusi atau memecahkan masalah. Seseorang akan berusaha memperoleh kembali informasi atau pengetahuan yang terkait dengan pertanyaan yang diterimanya dalam schemata yang terdapat dalam ranah ciptanya.
4. Membaca sebagai proses perkembangan keterampilan yaitu pembaca menerapkan seperangkat keterampilan yang memiliki sifat objektif, berlanjut, dan dapat digeneralisasikan setelah membaca. Proses perkembangan keterampilan mempunyai tiga sifat, yaitu keterampilan bersifat berlanjut, objektif, dan dapat digeneralisasikan. Keberlanjutan proses perkembangan keterampilan dalam pendidikan ditandai dengan tingkatan sekolah. Walaupun demikian, keterampilan tidak terikat secara muklak pada tingkatan kelas anak. Guru tidak harus mengajarkan konsonan awal sebelum mengajarkan konsonan akhir, tanda titik sebelum tanda koma, membaca fakta sebelum membaca untuk menemukan ide pokok. Siswa akan mampu mencari materi sumber secara mandiri setelah menguasai keterampilan-keterampilan prasyarat.
Perkembangan keterampilan membaca itu bersifat objektif karena dalam perkembangannya tidak tergantung pada materi, metode, ataupun tingkatan-tingkatan akademis. Pada hakikatnya, keterampilan adalah keterampilan. Kita tidak mengenal keterampilan anak peringkat satu atau anak kelas lima atau kelas sembilan. Pendidik dituntut untuk mengetahui seluruh keterampilan yang diperlukan siswa saat membaca. Guru juga perlu mengetahui keterampilan agar yang mana yang didahulukan dan mana yang dikemudiankan.
Bagian yang penting dalam proses keterampilan adalah mengidentifikasi keterampilan yang akan diajarkan. Apabila keterampilan tertentu sudah dapat diidentifikasi, metode pembelajaran membaca dan materinya sudah dapat ditentukan. Seorang anak bisa saja dapat belajar melalui program visual, sedangkan anak yang lainnya mudah belajar membaca dengan melaui penglihatan saja. Guru perlu memilihkan berbagai jenis bacaan sesuai dengan tipe belajar siswa yang diajarnya. Mereka bisa disuguhi bacaan yang bersumber dari surat kabar, majalah, dan buku. Keterampilan itu bisa digeneralisasikan. Keterampilan itu tergeneralisasikan sehingga anak yang telah menguasai keterampilan tersebut dituntut untuk dapat meneruskannya kapan saja dan dimana saja jika situasinya menghendaki penggeneralisasian itu.
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai membaca silakan klik di sini
Blog ini memberikan inspirasi untuk saya ketika mengerjakan tugas. Terima kasih atas infonya,,,,
BalasHapusSangat bermanfaat, terima kasih.
BalasHapusSetelah saya membaca postingan ini, saya menjadi lebih tahu mengenai membaca. Terima kasih.
BalasHapuswarna header dan backgroundnya sudah sesuai.. sudah bagus.. :D
BalasHapusterima kasih kakak :)
BalasHapus